Kamis, 06 Juni 2013

#4: Prompt: (#15: Love's Hurt)


sumber poto: hasil googling (kejam amair potonya, yak) jangan ditiru! hehe.

     Ellen dan Raff adalah pasangan yang serasi. Kemanapun dia pergi selalu didampingni suaminya. Mereka dikarunia anak yang bernama  Jacklyn. Dia anak yang periang.

     Beberapa tahun ini Ellen dan Raff jarang sekali bertemu. Raff, harus bekerja keluar kota. Ellen pun sibuk sebagai persiden  di sebuah perusahaan penerbitan. Suatu ketika mereka menyempatkan untuk bertemu. Mereka berencana untuk liburan ke tempat sahabatnya.

     "Tempatnya menyenagkan," kata Ellen sambil mengemas beberapa barang keperluan keluarganya.

     "Wah, kalau begitu kita kesana aja, Ellen." jawab laki-laki yang dikagumi Ellen itu.

     Perjalanan itu pun dimulai. Jacklyn yang kini berumur 9 tahun, hanya diam. Mengamati satu per satu lintasan jalan. Matanya berpetualang keluar jendela mobil. Tiba-tiba Raff mengambil satu DVD dan memilih: Freddie Mercury--To Much Love Will Kill You. Kenapa harus memilih lagu itu? kata Ellen dalam hati. Perjalanan panjang pun berakhir. Akhirnya mereka sampai ditempat tujuan.

     "Kamu benar, Ellen. Tempatnya menyenangkan," kata Raff terkagum. sambil meregakan kedua tangannya. dan mengibas-ngibas kedua kakinya kedepan dan kesamping. "Amazing, Ellen," tambahnya. Ellen hanya senyum-senyum seolah dia puas telah menemukan tempat yang tepat untuk keluarganya. Sementara Jacklyn langsung berkeliaran disekitar halaman rumah.

     "Ellen.. Raff.. Selamat datang digubung kami, terima kasih telah berkunjung," begitulah sambutan sahabatnya. Sambil merangkul.

     "Ahh, gubung bagaimana, Saya senang tempat seperti ini, Anne. Dikota 'kan begitu risih, Disini begitu segar udaranya" kata Ellen sama terkagum.  sambil mencium udara.

     Raff bertanya pada nyonya rumah, "Anne, tidak keberatan kan bila saya dan Ellen jalan-jalan keluar? Kami sudah lama tak sempat berduaan."

     Setelah mereka berjalan-jalan. Lama sekali mereka berdiam diri. akhirnya Raff berkata, "Sudah lama aku tak sanggup menatap matamu, dan setelah aku mengatakan apa yang harus kukatakan ini. Mungkin kau tak akan pernah sudi bicara lagi denganku. Mungkin kau akan cari pengacara besok pagi," Raff mengambil nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya, dan melayangkan pandangnnya sejenak kebawah, kemudian berkata, "Aku jatuh cinta pada seorang laki-laki."

     Saat itu Ellen hanya diam tanpa bahasa, dia tak bisa berbuat apapun. Sebenarnya Raff sudah tahu bahwa dia gay sejak usia 5 tahun. Raff, tidak bisa lagi hidup dengan kebohongan,  kepura-puraan, tidak bisa menyangkal perasaan alamiahnya itu. Ellen pun bersimpati terhadap kepediahnnya, namun disisi lain ia merasa terkhianati. Raff mencoba menjadi yang terbaik untuknya.

     "Baiklah, Raff, kalau itu memang pilihanmu, dan bisa membahagiakanmu" dengan susah payah Ellen menarik nafasnya. "Tapi, sebaiknya kita usahakan dulu, pergi kekonselor." pintannya serius.

     "Tidak, Ellen, beberapa bulan ini aku sudah mengusahakannya untuk kembali menjadi diriku seutuhnya, tapi kenyataannya tidak bisa. Aku tidak bisa hidup dengan kepura-puraan ini, Ellen, maafkan aku." katanya pedih. Mereka pulang degnan lemas.

==========================================================================

Flash fiction ini dipersembahkan untuk :

9 komentar:

  1. Awalnya saya pikir mau bunuh-bunuhan, Terpengaruh gambar gantungannya itu kali ya he he he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe.. saya kesusahan nyari gambar yang sesuai. Tadinya pengen masukin yang di sedian di Monday FlashFictionnya. tapi kesusahan buat ngaplod youtobnya. Jadi yang ada saja.

      Hapus
  2. Iya. Makasih uda mampir Mba Helda :D

    BalasHapus
  3. tetep semangat nulis ya mbak, khususnya belajar menulis diksi dan deskripsi :). semangat2 :)

    BalasHapus
  4. masih terlalu banyak "telling", darling ;)

    BalasHapus
  5. Oke.. Maksii Mba, buat masukannya :*

    BalasHapus
  6. masih terlalu banyak menjelas-jelaskan mbak.
    kalau sempat aku mau remake FF ini ya. kalau sempat tapi --" *sok sibuk*

    BalasHapus
  7. kurang twist bagian endingnya :D

    BalasHapus

Speak On Your Mind